Sholat adalah salah satu dari Rukun Islam yang merupakan satu kewajiban yang tidak boleh ditinggalkan.
Sabda Rasulullah SAW : "Shalat itu adalah tiangnya agama". (Asholaatu imaduddin)
Dari Abi Ja’far as berkata:
"Shalat adalah tiang agama,
perumpamaannya seperti tiang kemah, bila tiangnya kokoh maka paku dan
talinya akan kokoh, dan bila tiangnya miring dan patah maka paku dan
talinya pun tidak akan tegak."
[Bihar, jilid 82, hal 218]
Dapat kita pahami semua dalam hadits tersebut, bahwa Sholat adalah
tiangnya agama, dan jika kita tidak menjaga tiang itu dan
memperkokohnya, maka runtuhlah apa yang kita punya. karena kita
diciptakan didunia ini hanya semata-mata untuk menyembahnya, dengan
salah satu nya adalah Sholat.
Allah Subhanahu Wa Ta'ala Berfirman:
"Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembahKu".
(QS Adz-Dzariyaat(51):56)
Percaya bahwa Allah saja penjamin hidup kita di dunia dan akhirat.
Segala apa yang kita nikmati di dunia ini tidak lain adalah anugerah
dariNya dan juga kebahagiaan kita di hari akhirat semata hanya karena
RahmatNya. Kalau ibadah yang kita lakukan sesuai dengan ketentuan nya,
Insya Allah sudah tepat sasaran dan tujuannya. Tetapi tidak semua amal
ibadah kita diterima olehNya karena ada syarat-syarat yang tidak kita
penuhi dalam ibadah tersebut.
"Antara seorang hamba dengan kekufuran adalah meninggalkan shalat". (HR. Muslim)
Bersabda Rasulullah SAW: "Permulaan amalan yang diperiksa dari amalan
seseorang hamba pada hari kiamat ialah shalatnya. Diperhatikan
benar-benar shalatnya. Maka jika betul urusan shalatnya, mendapat
kemenanganlah ia. Jika tidak betul urusan shalatnya, rugi dan sia-sialah
usahanya."
(H.R. Ath Thabarany dari Anas r.a.).
Oleh karena itu kita wajib mengetahui hal-hal yang menyebabkan tidak
diterimanya sholat ataupun ibadah kita olehNya sehingga tidak sia-sialah
apa yang kita kerjakan,Insya Allah.
Diantara Penyebab Tidak Diterimanya Sholat dan Ibadah Adalah :
- MEMAKAN HARTA HARAM
Ada beberapa sebab ibadah tidak diterima Allah. Di antaranya adalah :
memakan harta haram atau mengkonsumsi makanan Haram adalah salah satu
dari 41 dosa-dosa besar.
(QS Al-Baqarah: 188)
Rasulullah SAW bersabda, "Ibadah yang disertai dengan memakan (makanan)
yang haram sama saja seperti (mendirikan) bangunan di atas pasir."
(Al-Bihar 103 : 16)
Rasulullah SAW bersabda, "Barangsiapa yang penghidupannya dari harta
yang haram, maka Allah tidak menerima sedekahnya, tidak menerima
amal memerdekakan budaknya, tidak juga menerima hajinya dan umrahnya dan
Allah mencatatnya amalnya yang banyak dengan kebatilan dan tiada
tersisa amalnya setelah kematiannya sehingga akhirnya ia digiring ke
neraka. Tetapi jika ia meninggalkan usaha haramnya itu karena takut
kepada Allah, maka (Allah) masukkan ia ke dalam cinta-Nya dan
rahmat-Nya dan diperintahkan kepadanya untuk masuk ke surga"
(HR.Muslim)
- DURHAKA KEPADA KEDUA ORANGTUA
- MELAKUKAN GHIBAH
- MERINGAN RINGANKAN SHALAT
- MINUM KHAMAR
Dalam riwayat lainnya, Imam Ja’faral-Shadiq as juga berkata, "Tidak diterima shalat peminum khamar selama 40 hari, kecuali ia bertaubat"
- TIDAK IKHLAS
(HR.Bukhari)
Ada 10 orang yang shalatnya tidak diterima Allah SWT
Rasulullah SAW telah bersabda bahwa : 10 orang shalatnya tidak diterima oleh Allah SWT yaitu :
1. Seorang lelaki yang shalat sendirian tanpa membaca sesuatu.
2. Seorang lelaki yang mengerjakan shalat tetapi tidak mengeluarkan zakat.
3. Seorang lelaki yang menjadi imam, padahal orang yang menjadi makmum membencinya.
4. Seorang lelaki yang melarikan diri.
5. Seorang lelaki yang minum arak tanpa mau meninggalkannya (Taubat).
6. Seorang perempuan yang suaminya marah kepadanya.
7. Seorang perempuan yang mengerjakan shalat tanpa memakai tudung.
8. Imam atau pemimpin yang sombong dan zalim menganiaya.
9. Seorang-orang yang suka makan riba'.
10. Seorang yang shalatnya tidak dapat menahannya dari melakukan perbuatan yang keji dan mungkar."
Diriwayatkan bahwa seorang pemuda dari kaum Anshar malaksanakan shalat
bersama Rasulullah SAW dan tetap melakukan hal-hal buruk, maka hal
tersebut dilaporkan kepada Rasulullah SAW, maka Rasulullah SAW bersabda:
Sesungguhnya suatu hari shalatnya akan mencegahnya, maka tidak
berselang lama ia bertaubat. [Bihar, jilid 82, hal 198]
Kaum Muslimin dan Muslimat, apapun yang kita lakukan didunia ini
hendaknya semata-mata hanya untuk beribadah kepada Allah SWT, dengan
disertai Niat hanya kepadaNya.
Amirul mukminin, Umar bin Khatab
Radhiyallahu'anhu, berkata: "Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda:
"Segala amal itu tergantung niatnya. Maka barang siapa yang hijrahnya
kepada Allah dan RasulNya, maka hijrahnya itu kepada Allah dan RasulNya.
Barang siapa yang hijrahnya itu karena kesenangan dunia atau karena
seorang wanita yang akan dikawininya, maka hijrahnya itu kepada apa yang
ditujunya".
(HR. Buhkari dan Muslim)
Hadits di atas adalah salah satu pokok penting ajaran Islam, yaitu
menyangkut masalah niat. Menurut Imam Ahmad dan Imam Syafi'i niat itu
mencakup sepertiga ilmu karena perbuatan manusia terdiri dari niat,
ucapan dan tindakan. Pada hadits ini disebutkan "segala amal hanya
menurut niatnya" , yang dimaksud dengan amal disini adalah amal yang
dibenarkan syari'at (ibadah) sehingga setiap ibadah tanpa niat maka
tidak berarti apa-apa menurut agama Islam. Dan pada kalimat "setiap
orang hanya mendapatkan sesuai niatnya" menunjukkan sah tidaknya amal
ibadah bergantung kepada niatnya.
Oleh karena itu, luruskanlah niat beribadah hanya kepadaNya. Jangan
dirusak oleh hal-hal yang hanya mencari keuntungan hidup di dunia yang
menyebabkannya beribadah hanya karena rasa riya dan pamer atau ditujukan
untuk selain Allah. Melaksanakan shalat hanya agar dipandang sebagai
orang yang shalih. Maka yang ia dapatkan hanyalah pandangan manusia yang
lain yang menyatakannya orang shalih, bukan dimata Allah.
Firman Allah SWT :
"Barangsiapa yang menghendaki kehidupan di dunia dan
perhiasannya, niscaya kami berikan kepada mereka balasan pekerjaan
mereka di dunia dengan sempurna dan mereka di dunia itu tidak akan
dirugikan."
[QS. Hud(11):15-16]
Sahabat Muslim semuanya, Sebab-sebab ibadah tidak diterima adalah jika
syarat-syarat di atas tidak terpenuhi. Entah itu salah satu dari
keduanya atau ketiganya atau malah semuanya. Oleh karena itu tugas kita
sebagai hambaNya adalah memenuhi syarat-syarat tersebut dengan tujuan
agar Allah menerima amal ibadah kita. Ini adalah suatu usaha dan usaha
itu wajib hukumnya. Tetapi, bagaimanapun, diterima atau tidak
amalan-amalan tersebut, kita serahkan hanya kepada Allah SWT yang
mempunyai hak penuh untuk itu.
Semoga Bermanfaat dan Jangan lupa Sedekah
Trmksh info'a :)
ReplyDelete